Pendidikan

Contoh Kalimat Mubtada dan Khobar: Pengertian, Rumus, dan Cara Mudah Membedakannya

Assalamu’alaikum Sobat Kibris, apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia ya. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas salah satu materi dasar dalam ilmu nahwu, yaitu contoh kalimat mubtada dan khobar.

Apakah Sobat Kibris sudah tahu apa itu mubtada dan khobar? Bagaimana cara membedakan keduanya dalam sebuah kalimat? Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh mubtada dan khobar? Nah, semua pertanyaan tersebut akan kita jawab dalam artikel ini. Jadi, simak baik-baik ya!

Pengertian Mubtada dan Khobar

Apa itu Mubtada?

Mubtada adalah isim yang berada di awal kalimat dan berfungsi sebagai subyek. Mubtada biasanya berupa isim sharih (jelas) atau isim muawwal (yang diawali dengan huruf inna atau kana). Mubtada selalu dibaca dengan harakat dhammah (rofa’) dan tidak dipengaruhi oleh amil lafdzi (kata kerja) lainnya.

Contoh mubtada dalam kalimat:

  • هُوَ طَالِبٌ جَدِيْدٌ (Dia adalah siswa baru)
  • إِنَّ الْقُرْآنَ هُدًى لِلنَّاسِ (Sesungguhnya Al-Quran adalah petunjuk bagi manusia)
  • كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمِيْنًا (Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang amanah)

Apa itu Khobar?

Khobar adalah isim yang berada setelah mubtada dan berfungsi sebagai predikat. Khobar biasanya berupa isim sharih, isim muawwal, jumla ismiyyah (kalimat yang diawali dengan isim), atau jumla fi’liyyah (kalimat yang diawali dengan fi’il). Khobar juga selalu dibaca dengan harakat dhammah (rofa’) dan disandarkan kepada mubtada untuk menyempurnakan maknanya.

Contoh khobar dalam kalimat:

  • هُوَ طَالِبٌ جَدِيْدٌ (Dia adalah siswa baru)
  • إِنَّ الْقُرْآنَ هُدًى لِلنَّاسِ (Sesungguhnya Al-Quran adalah petunjuk bagi manusia)
  • كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمِيْنًا (Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang amanah)

Rumus Mubtada dan Khobar

Rumus Umum

Rumus umum untuk membentuk kalimat mubtada dan khobar adalah sebagai berikut:

Mubtada + Khobar

Misalnya:

  • أَنْتَ مُعَلِّمٌ (Kamu adalah guru)
  • الْقِطُّ أسْوَدُ (Kucing itu hitam)
  • السُّوْرِيُّوْن أخْوةٌ لَنَا (Orang-orang Suriah adalah saudara-saudara kita)

Rumus Khusus

Selain rumus umum, ada juga beberapa rumus khusus yang digunakan untuk membentuk kalimat mubtada dan khobar, yaitu:

  • Mubtada + Kana wa Akhwatuha + Khobar
  • Mubtada + Inna wa Akhwatuha + Khobar
  • Mubtada + Isim Isyarah + Khobar
  • Mubtada + Isim Maushul + Khobar

Contoh:

  • هُوَ كَانَ مُدِيْرًا (Dia adalah seorang direktur)
  • إِنَّهُمْ طُلَّابٌ مُجْتَهِدُوْنَ (Sesungguhnya mereka adalah siswa-siswa yang rajin)
  • هَذَا الْكِتَابُ مُفِيْدٌ (Buku ini bermanfaat)
  • الَّذِيْ جَاءَ أَخِيْ (Yang datang adalah saudaraku)

Cara Mudah Membedakan Mubtada dan Khobar

Cara Pertama: Menggunakan Pertanyaan

Cara pertama untuk membedakan mubtada dan khobar adalah dengan menggunakan pertanyaan. Pertanyaan yang digunakan adalah “مَنْ؟” (Siapa?) atau “مَا؟” (Apa?). Jika jawabannya adalah mubtada, maka kata yang ditanyakan adalah khobar. Jika jawabannya adalah khobar, maka kata yang ditanyakan adalah mubtada.

Contoh:

هُوَ طَالِبٌ جَدِيْدٌ (Dia adalah siswa baru)

Pertanyaan: هُوَ مَنْ؟ (Dia siapa?)

Jawaban: طَالِبٌ جَدِيْدٌ (Siswa baru)

Kesimpulan: هُوَ adalah mubtada, طَالِبٌ جَدِيْدٌ adalah khobar.

السُّوْرِيُّوْن أخْوةٌ لَنَا (Orang-orang Suriah adalah saudara-saudara kita)

Pertanyaan: مَا السُّوْرِيُّوْن؟ (Apa orang-orang Suriah?)

Jawaban: أخْوةٌ لَنَا (Saudara-saudara kita)

Kesimpulan: السُّوْرِيُّوْن adalah mubtada, أخْوةٌ لَنَا adalah khobar.

Cara Kedua: Menggunakan Isyarat Harakat

Cara kedua untuk membedakan mubtada dan khobar adalah dengan menggunakan isyarat harakat. Harakat yang dimaksud adalah tanda baca yang menunjukkan keadaan akhir dari sebuah kata, seperti fathah, kasrah, dhammah, sukun, dan lain-lain. Mubtada dan khobar selalu dibaca dengan harakat dhammah (rofa’), kecuali jika ada amil khusus yang mengubahnya.

Contoh:

هُوَ كَانَ مُدِيْرًا (Dia adalah seorang direktur)

Kata هُوَ dibaca dengan harakat dhammah, maka ia adalah mubtada. Kata مُدِيْرًا dibaca dengan harakat fathah, maka ia adalah khobar. Amil khusus yang mengubah harakat khobar adalah kata كَانَ.

إِنَّهُمْ طُلَّابٌ مُجْتَهِدُوْنَ (Sesungguhnahnya mereka adalah siswa-siswa yang rajin)

Kata إِنَّهُمْ dibaca dengan harakat kasrah, maka ia adalah mubtada. Kata طُلَّابٌ مُجْتَهِدُوْنَ dibaca dengan harakat dhammah, maka ia adalah khobar. Amil khusus yang mengubah harakat mubtada adalah kata إِنَّ.

Syarat-syarat Mubtada dan Khobar

Syarat-syarat Mubtada

Agar sebuah kata dapat dikategorikan sebagai mubtada, maka ia harus memenuhi syarat-syarat berikut ini:

  • Berupa isim sharih atau isim muawwal.
  • Berada di awal kalimat atau setelah huruf inna atau kana.
  • Dirofa’kan dengan harakat dhammah atau amil ma’nawi.
  • Tidak dipengaruhi oleh amil lafdzi lainnya.
  • Tidak berupa zaidah (tambahan) seperti isim isyarah, isim maushul, dan lain-lain.

Syarat-syarat Khobar

Agar sebuah kata dapat dikategorikan sebagai khobar, maka ia harus memenuhi syarat-syarat berikut ini:

  • Berupa isim sharih, isim muawwal, jumla ismiyyah, atau jumla fi’liyyah.
  • Berada setelah mubtada atau setelah kana wa akhwatuha.
  • Dirofa’kan dengan harakat dhammah atau amil ma’nawi.
  • Disandarkan kepada mubtada untuk menyempurnakan maknanya.
  • Layak diam atasnya (tidak membutuhkan tambahan).

Contoh Kalimat Mubtada dan Khobar dalam Al-Quran

Untuk lebih memahami contoh kalimat mubtada dan khobar, kita bisa melihat beberapa ayat dalam Al-Quran yang mengandung struktur tersebut. Berikut adalah 25 contoh kalimat mubtada dan khobar dalam Al-Quran beserta artinya:

Mubtada Khobar Ayat Arti
اللَّهُ الصَّمَدُ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ، اللَّهُ الصَّمَدُ (الإخلاص: 1-2) Katakanlah: Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (Al-Ikhlas: 1-2)
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (الفاتحة: 2) Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (Al-Fatihah: 2)
أَنْتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الْغَافِرِينَ أَنْتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خayْرُ الْغَافِرِينَ (الأعراف: 155) Kamu adalah pelindung kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat, dan Engkaulah sebaik-baik pemberi ampun. (Al-A’raf: 155)
هُمْ أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَهُمْ الْمُفْلِحُونَ هُمْ أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَهُمْ الْمُفْلِحُونَ (البقرة: 5) Mereka itulah yang mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Al-Baqarah: 5)
اللَّيْلُ إِذَا يَغْشَى وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَى (الشمس: 1) Demi malam apabila menutupi. (Asy-Syams: 1)
النَّارُ أَوْلٰى بِهِم وَالنَّارُ أَوْلٰى بِهِم مِنَ الْمَاء (الأعراف: 36) Dan neraka itu lebih layak bagi mereka daripada air. (Al-A’raf: 36)
الصَّلٰوةُ عَلٰى النَّبِيِّ إِنَّ اللّٰه و ملآئكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه و سلموا تسليما (الأحزاب: 56) Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (Al-Ahzab: 56)
الصِّيٰامُ كُتِبَ عَلَيْكُمْ كَمٰا كُتِبَ عَلٰى الَّذِين مِن قبلكم لعلكم تتقون (البقرة: 183) Berpuasa diwajibkan atas kamu sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Al-Baqarah: 183)
الزَّكٰاةُ حق معلوم في أموال المسلمين تؤخذ من أغنيائهم و ترد في فقرائهم (تعريف شرعي) Zakat adalah hak yang ditentukan dalam harta kaum muslimin yang diambil dari orang-orang kaya di antara mereka dan diserahkan kepada orang-orang miskin di antara mereka. (Definisi syar’i)
الصّلاة عبادة مشروعة تتضمن أقوالا و أفعالا تبدأ بالتكبير و تنتهي بالتسليم (تعريف شرعي) Shalat adalah ibadah yang disyariatkan yang mengandung ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. (Definisi syar’i)
الْحَجُّ زِيَارَةُ بَيْتِ اللّٰهِ الْحَرَامِ فِي وَقْتٍ مَعْلُومٍ بِشَرَائِطٍ مَعْلُومَةٍ (تعريف شرعي) Haji adalah mengunjungi Baitullah Al-Haram pada waktu yang ditentukan dengan syarat-syarat yang ditentukan. (Definisi syar’i)
الْجِهَادُ كُفُّ الْعَدُوِّ عَنْ دِينِ اللّٰهِ بِالْقَوْلِ وَالْفِعْلِ (تعريف شرعي) Jihad adalah menolak musuh dari agama Allah dengan ucapan dan perbuatan. (Definisi syar’i)

Tabel Mubtada dan Khobar

Untuk mempermudah memahami mubtada dan khobar, kita bisa membuat tabel yang berisi informasi tentang keduanya, seperti berikut ini:

No Mubtada Khobar Jenis Khobar Amil Khusus
1 هُوَ طَالِبٌ جَدِيْدٌ Isim Sharih
2 إِنَّ الْقُرْآنَ هُدًى لِلنَّاسِ Jumla Ismiyyah إِنَّ
3 كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم أمينا Isim Sharih كَانَ
4 هُمْ أُولَئِكَ على هدى من ربهم وهم المفلحون Jumla Ismiyyah dan Jumla Fi’liyyah
5 اللَّيْلُ إذا يغشى</ Jumla Fi’liyyah
6 النَّارُ أَوْلٰى بِهِم Jumla Ismiyyah
7 الصَّلٰوةُ عَلٰى النَّبِيِّ Jumla Ismiyyah
8 الصِّيٰامُ كُتِبَ عَلَيْكُمْ كَمٰا كُتِبَ عَلٰى الَّذِين مِن قبلكم لعلكم تتقون Jumla Fi’liyyah
9 الزَّكٰاةُ حق معلوم في أموال المسلمين تؤخذ من أغنيائهم و ترد في فقرائهم Jumla Ismiyyah dan Jumla Fi’liyyah
10 الصّلاة عبادة مشروعة تتضمن أقوالا و أفعالا تبدأ بالتكبير و تنتهي بالتسليم Jumla Ismiyyah dan Jumla Fi’liyyah
11 الْحَجُّ زِيَارَةُ بَيْتِ اللّٰهِ الْحَرَامِ فِي وَقْتٍ مَعْلُومٍ بِشَرَائِطٍ مَعْلُومَةٍ Jumla Ismiyyah dan Jumla Fi’liyyah
12 الْجِهَادُ كُفُّ الْعَدُوِّ عَنْ دِينِ اللّٰهِ بِالْقَوْلِ وَالْفِعْلِ</ Jumla Ismiyyah dan Jumla Fi’liyyah

FAQ tentang Mubtada dan Khobar

Apa bedanya mubtada dan khobar?

Mubtada adalah isim yang berada di awal kalimat dan berfungsi sebagai subyek, sedangkan khobar adalah isim yang berada setelah mubtada dan berfungsi sebagai predikat.

Bagaimana cara menentukan mubtada dan khobar dalam sebuah kalimat?

Cara menentukan mubtada dan khobar dalam sebuah kalimat adalah dengan menggunakan pertanyaan “مَنْ؟” (Siapa?) atau “مَا؟” (Apa?) atau dengan menggunakan isyarat harakat. Jika jawabannya adalah mubtada, maka kata yang ditanyakan adalah khobar. Jika jawabannya adalah khobar, maka kata yang ditanyakan adalah mubtada. Mubtada dan khobar selalu dibaca dengan harakat dhammah (rofa’), kecuali jika ada amil khusus yang mengubahnya.

Apa saja jenis-jenis khobar?

Jenis-jenis khobar adalah:

  • Isim sharih: isim yang jelas dan tidak diawali dengan huruf inna atau kana.
  • Isim muawwal: isim yang diawali dengan huruf inna atau kana.
  • Jumla ismiyyah: kalimat yang diawali dengan isim.
  • Jumla fi’liyyah: kalimat yang diawali dengan fi’il.

Apa saja syarat-syarat mubtada?

Syarat-syarat mubtada adalah:

  • Berupa isim sharih atau isim muawwal.
  • Berada di awal kalimat atau setelah huruf inna atau kana.
  • Dirofa’kan dengan harakat dhammah atau amil ma’nawi.
  • Tidak dipengaruhi oleh amil lafdzi lainnya.
  • Tidak berupa zaidah (tambahan) seperti isim isyarah, isim maushul, dan lain-lain.

Apa saja syarat-syarat khobar?

Syarat-syarat khobar adalah:

  • Berupa isim sharih, isim muawwal, jumla ismiyyah, atau jumla fi’liyyah.
  • Berada setelah mubtada atau setelah kana wa akhwatuha.
  • Dirofa’kan dengan harakat dhammah atau amil ma’nawi.
  • Disandarkan kepada mubtada untuk menyempurnakan maknanya.
  • Layak diam atasnya (tidak membutuhkan tambahan).

Apa itu amil khusus?

Amil khusus adalah kata-kata tertentu yang dapat mengubah harakat dari mubtada atau khobar. Amil khusus untuk mubtada adalah huruf inna wa akhwatuha, sedangkan amil khusus untuk khobar adalah kana wa akhwatuha.

Apa itu zaidah?

Zaidah adalah kata-kata tambahan yang tidak termasuk dalam struktur mubtada dan khobar. Zaidah biasanya berupa isim isyarah, isim maushul, huruf jar, huruf nida, dan lain-lain. Zaidah tidak mempengaruhi harakat dari mubtada atau khobar.

Apa itu musnad ilaih?

Musnad ilaih adalah kata yang disandarkan kepada mubtada untuk menyempurnakan maknanya. Musnad ilaih bisa berupa khobar atau badal. Badal adalah kata yang menggantikan mubtada yang sebelumnya sudah disebutkan.

Apa itu muqaddam dan mu’akhkhar?

Muqaddam dan mu’akhkhar adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan urutan dari mubtada dan khobar. Muqaddam berarti mubtada berada sebelum khobar, sedangkan mu’akhkhar berarti mubtada berada setelah khobar. Mu’akhkhar biasanya terjadi karena adanya amil khusus atau alasan lain.

Apa itu mubtada munfasil dan mubtada muttashil?

Mubtada munfasil dan mubtada muttashil adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan hubungan antara mubtada dan khobar. Mubtada munfasil berarti mubtada terpisah dari khobar, sedangkan mubtada muttashil berarti mubtada bersambung dengan khobar. Mubtada muttashil biasanya terjadi karena adanya isim isyarah, isim maushul, atau alasan lain.

Kesimpulan

Mubtada dan khobar adalah dua komponen penting dalam struktur kalimat bahasa Arab, khususnya kalimat ismiyyah. Mubtada adalah isim yang berfungsi sebagai subyek, sedangkan khobar adalah isim yang berfungsi sebagai predikat. Mubtada dan khobar harus memenuhi syarat-syarat tertentu agar dapat dikategorikan sebagai demikian. Mubtada dan khobar juga dapat dipengaruhi oleh amil khusus, zaidah, atau faktor-faktor lain yang dapat mengubah harakat atau urutan mereka.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat Kibris yang ingin belajar lebih dalam tentang contoh kalimat mubtada dan khobar. Jika Sobat Kibris memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Jangan lupa juga untuk membaca artikel-artikel lainnya di situs contohbahasaingris.com yang penuh dengan informasi menarik dan bermanfaat. Terima kasih dan sampai jumpa lagi!

Artikel Terkait

Back to top button