Kesehatan

Psoriasis Vulgaris: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Psoriasis vulgaris adalah kondisi kulit kronis yang ditandai oleh hiperproliferasi dan peradangan pada kulit. Bentuk paling umum dari penyakit ini adalah psoriasis plak, di mana kulit mengalami pembentukan sisik yang terangkat dan berwarna merah. Lesi ini bisa bervariasi dalam ukuran, mulai dari bintik-bintik kecil hingga plak besar, dan cenderung terdistribusi secara simetris di kulit kepala, kulit belakang telinga, siku, dan lutut. Gejala dan tanda-tanda psoriasis dapat berbeda-beda antara satu pasien dan pasien lainnya, bahkan pada pasien yang sama sekalipun.

Mengenal Psoriasis Vulgaris

Psoriasis vulgaris adalah salah satu bentuk psoriasis yang paling umum terjadi. Psoriasis sendiri merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan sel-sel kulit berkembang secara berlebihan. Hal ini membuat sel-sel kulit menumpuk dan membentuk plak psoriasis. Meskipun penyebab pasti dari psoriasis masih belum diketahui, faktor genetik dan lingkungan diyakini berperan dalam perkembangan penyakit ini.

Psoriasis vulgaris dapat sangat mengganggu bagi penderitanya. Sekitar 8 juta orang di Amerika Serikat menderita psoriasis plak, dan sekitar 2 juta di antaranya mengalami psoriasis plak dengan tingkat sedang hingga berat. Psoriasis lebih umum terjadi pada orang kulit putih dan lebih jarang terjadi pada orang kulit hitam, Jepang, dan suku Indian Amerika. Kebanyakan kasus psoriasis muncul selama musim gugur dan musim dingin.

Gejala Psoriasis Vulgaris

Psoriasis vulgaris ditandai dengan munculnya plak kulit yang terangkat dan bersisik. Plak ini biasanya muncul di kulit kepala, siku, lutut, kulit belakang telinga, serta di sekitar area genital. Plak ini dapat menyebabkan gatal, terbakar, dan nyeri pada penderitanya. Penampilan sisik pada plak psoriasis juga dapat bervariasi tergantung pada warna kulit seseorang. Pada kulit yang terang, plak psoriasis biasanya berwarna merah atau pink dengan sisik putih keperakan. Pada kulit yang lebih gelap, plak dapat memiliki sisik putih keperakan yang muncul bersamaan dengan warna kulit yang berubah menjadi merah atau keunguan.

Selain plak kulit yang terangkat dan bersisik, penderita psoriasis vulgaris juga dapat mengalami gejala lain seperti kulit kering, pecah-pecah yang dapat berdarah, gatal, dan rasa terbakar. Pada anak-anak, gejala yang umum adalah terbentuknya bercak-bercak sisik keperakan pada kulit, terutama pada area lutut dan siku. Kuku juga bisa terkena psoriasis vulgaris, dengan gejala berupa kuku yang berlubang, tumbuh tidak normal, dan mengalami perubahan warna.

Jenis-jenis Psoriasis Lainnya

Selain psoriasis vulgaris, terdapat beberapa jenis psoriasis lain yang memiliki gejala dan tanda-tanda yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis psoriasis yang umum:

Jenis Psoriasis Deskripsi
Psoriasis Guttata Jenis psoriasis ini biasanya terjadi pada anak-anak dan orang dewasa muda. Psoriasis guttata sering dipicu oleh infeksi bakteri, terutama streptokokus. Lesi pada jenis psoriasis ini berbentuk bercak-bercak kecil seperti tetesan yang terdistribusi secara simetris di tubuh.
Psoriasis Pustular Jenis psoriasis ini ditandai dengan munculnya bintik-bintik merah yang penuh dengan nanah. Jika penderita mengalami bintik-bintik nanah di seluruh tubuhnya, kondisi ini bisa menjadi serius dan memerlukan perawatan medis segera.
Psoriasis Inversa Biasanya terjadi di lipatan kulit seperti lipatan paha, lipatan bokong, dan area payudara. Psoriasis inversa ditandai dengan munculnya bercak kulit yang terasa halus dan kemerahan.
Psoriasis Eritrodermik Jenis psoriasis ini sangat jarang terjadi dan melibatkan seluruh permukaan kulit. Kulit yang terkena psoriasis eritrodermik akan mengalami kemerahan dan mengelupas secara intens. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa gatal dan terbakar yang parah.

Penyebab dan Pemicu Psoriasis Vulgaris

Meskipun penyebab pasti dari psoriasis vulgaris belum diketahui, ada beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhi perkembangan penyakit ini. Faktor-faktor risiko tersebut antara lain:

  1. Faktor Genetik: Riwayat keluarga dengan psoriasis dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan penyakit ini. Studi menunjukkan bahwa ada hubungan antara beberapa gen tertentu dengan psoriasis.
  2. Faktor Lingkungan: Beberapa faktor lingkungan seperti infeksi, stres, cuaca dingin, dan cedera pada kulit dapat memicu munculnya psoriasis atau memperburuk gejala yang sudah ada.
  3. Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh: Psoriasis dikaitkan dengan gangguan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif dapat menyebabkan pembentukan plak psoriasis.
  4. Obesitas: Orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan psoriasis dan mengalami gejala yang lebih parah.
  5. Merokok dan Konsumsi Alkohol: Merokok dan konsumsi alkohol dapat memperburuk gejala psoriasis dan membuat pengobatan menjadi kurang efektif.

Pemicu lainnya termasuk infeksi tenggorokan, cedera kulit, penggunaan obat-obatan tertentu, serta perubahan hormon dalam tubuh. Masing-masing individu mungkin memiliki pemicu yang berbeda, dan penting untuk mengidentifikasi pemicu-pemicu ini agar dapat mengelola psoriasis dengan lebih baik.

Pengelolaan Psoriasis Vulgaris

Meskipun psoriasis vulgaris tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, ada banyak langkah yang dapat diambil untuk mengelola gejala dan meminimalkan dampaknya pada kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa metode pengelolaan psoriasis vulgaris yang umum dilakukan:

  1. Perawatan Topikal: Krim, salep, dan sampo topikal dapat digunakan untuk meredakan gejala psoriasis pada kulit kepala dan tubuh. Bahan aktif yang umum digunakan termasuk kortikosteroid, salisilat, dan retinoid.
  2. Terapi Cahaya: Terapi cahaya, seperti terapi UVB atau PUVA, dapat membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan kondisi kulit pada penderita psoriasis. Terapi ini dilakukan di bawah pengawasan dokter.
  3. Obat-obatan Sistemik: Jika pengobatan topikal dan terapi cahaya tidak efektif, dokter dapat meresepkan obat sistemik seperti metotreksat, siklosporin, atau retinoid oral untuk mengendalikan gejala psoriasis.
  4. Pengelolaan Stres: Stres dapat memicu flare-up psoriasis. Mengelola stres dengan baik melalui teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau terapi perilaku kognitif dapat membantu mengurangi gejala psoriasis.
  5. Gaya Hidup Sehat: Mengadopsi gaya hidup sehat dengan menjaga berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur, menghindari merokok dan alkohol, serta menjaga pola makan yang seimbang dapat membantu mengelola psoriasis dengan lebih baik.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter kulit atau ahli penyakit kulit untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan rekomendasi pengobatan yang sesuai dengan kondisi individu. Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda, dan pengobatan yang efektif untuk satu orang mungkin tidak bekerja dengan baik untuk orang lain.

Kesimpulan

Psoriasis vulgaris adalah bentuk psoriasis yang paling umum terjadi. Kondisi ini ditandai dengan munculnya plak kulit yang terangkat dan bersisik pada berbagai bagian tubuh. Psoriasis vulgaris dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya, tetapi dengan pengelolaan yang tepat, gejala dapat dikelola dengan baik.

Pengelolaan psoriasis vulgaris meliputi penggunaan perawatan topikal, terapi cahaya, obat-obatan sistemik, pengelolaan stres, dan adopsi gaya hidup sehat. Penting untuk mencari bantuan medis dan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi individu.

Dengan pengelolaan yang tepat, penderita psoriasis vulgaris dapat menjalani kehidupan yang sehat dan bahagia tanpa terganggu oleh gejala penyakit ini. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok dukungan psoriasis untuk membantu menghadapi tantangan yang mungkin timbul dalam perjalanan pengobatan.

Artikel Terkait

Back to top button