Pendidikan

5 Contoh Geguritan Gagrak Lawas

Geguritan adalah jenis puisi yang berasal dari tradisi lisan masyarakat Jawa yang digunakan dalam keperluan ritual, upacara, atau acara-acara adat. Geguritan biasanya dibacakan oleh seorang pujangga atau dalang (seorang pemimpin upacara) dan dibawakan dalam bentuk lantunan yang memiliki irama yang khas dan mengandung makna yang simbolis. Geguritan juga menggunakan bahasa Jawa klasik dan digunakan dalam acara-acara adat, seperti upacara pernikahan, pemakaman, atau pembuatan cand (pemujaan kepada dewa). Puisi geguritan ini sering menyimpan makna-makna filosofis, moral, atau spiritual yang digunakan sebagai panduan hidup masyarakat tradisional Jawa.

Teknik Membuat Geguritan Gagrak Lawas

Untuk membuat geguritan lawas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, di antaranya:

  1. Gunakan bahasa Jawa klasik
    Geguritan lawas menggunakan bahasa Jawa klasik yang memiliki kosa kata yang berbeda dari bahasa Jawa sekarang, sehingga perlu dipelajari terlebih dahulu.
  2. Gunakan irama yang khas
    Geguritan lawas menggunakan irama yang khas yang dikenal sebagai “lagu-lagu geguritan” atau “lagu-lagu nyanyian”.
  3. Gunakan simbol-simbol yang sesuai
    Geguritan lawas mengandung simbol-simbol yang berbeda-beda dan dapat digunakan untuk mewakili perasaan atau pemikiran tertentu.
  4. Sampaikan pesan yang sesuai
    Geguritan lawas sering menyampaikan pesan moral atau filosofis yang dapat digunakan sebagai panduan hidup.
  5. Pelajari tentang tradisi dan budaya Jawa
    untuk membuat geguritan lawas yang baik, perlu dipahami tradisi dan budaya Jawa dan bagaimana puisi geguritan digunakan dalam upacara atau acara adat.
  6. Latih keterampilan menyanyi:
    Geguritan lawas harus dibawakan dengan irama yang khas seperti pada point 2, maka latih keterampilan menyanyi yang baik akan membantu dalam membawakan puisi geguritan.
  7. latih dan baca puisi-puisi geguritan lawas yang ada.

Geguritan lawas itu sangat berbeda dengan geguritan yang ada sekarang, perbedaan itu terlih

Contoh Geguritan Gagrak Lawas

“Gusti, sampun kalima, duk wus kalima, Melah sampun kalima,
duk wus kalima, Sareng-sarengan, kalugrahan,
Gusti ring genah, sampun kalima”
(Ini adalah contoh geguritan dari masa Majapahit)

“Sampun ngarasa, ning sakancan,
Tusing ada kalera, tusing ada kasucian,
Iluh tusing ada lepat, tusing ada sasaja,
Gusti, ngelahangang sakancan punika.”
(ini adalah contoh geguritan dari masa Bali Kuno)

“Ring jero, sampun kagungan,
Sareng-sarengan, sampun kaduka,
Gusti, sampun mapanggih, sampun maguna,
Gusti, sampun kalima”
(ini adalah contoh geguritan dari masa Jawa Kuno)

“Sampun tiang, sampun basa,
Sareng-sarengan, sampun ngiring,
Gusti, sampun nyenengang,
sampun sregep,
Gusti, sampun kalima”
(ini adalah contoh geguritan dari masa Bali Kuno)

“Sampun sampun, sampun ngawit,
Sareng-sarengan, sampun merga,
Gusti, sampun nyenengang, sampun ngamargi,
Gusti, sampun kalima”
(ini adalah contoh geguritan dari masa Jawa Kuno)

 

Artikel Terkait

Back to top button